Rabu, 07 Desember 2011

Manusia dan Penderitaan


  A.    Pengertian Penderitaan


Penderitaan mempunyai kata dasar derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta, dhra yang artinya menahan atau menanggung. Derita artinya  menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan.



Penderitaan dapat berupa penderitaan lahir, atau batin, atau lahir dan batin. Penderitaan termasuk realitas manusia dan dunia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat, ada yang ringan. Namun peranan individu juga menentukan berat-tidaknya intensitas penderitaan. Suatu peristiwa  yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Sebaliknya, suatu penderitaan dapat pula dianggap sebagai langkah awal dan energi untuk bangkit kembali dari keterpurukan, sehingga mencapai kenikmatan dan kebahagiaan. 



B.    Siksaan

Siksaan atau penyiksaan (Bahasa Inggris: torture) digunakan untuk merujuk pada penciptaan rasa sakit untuk menghancurkan kekerasan hati korban. Segala tindakan yang menyebabkan penderitaan, baik secara fisik maupun psikologis, yang dengan sengaja dilakukkan terhadap seseorang dengan tujuan intimidasi, balas dendam, hukuman, sadisme, pemaksaan informasi, atau mendapatkan pengakuan palsu dapat dianggap sebagai siksaan.

Siksaan yang sifatnya psikis misalnya kebimbangan, kesepian dan ketakutan.

1. Kebimbangan
Kebimbangan dialami oleh seseorang apabila pada suatu saat orang itu tidak dapat menentukan pilihan mana yang akan diambil. Akibat dari kebimbangan, seseorang akan berada dalam keadaan yang tidak menentu, sehingga ia merasa tersiksa dalam hidupnya saat itu. Bagi orang yang lemah berpikirnya, masalah kebimbangan akan lama dialami, sehingga siksaan itu berkepanjangan.

2. Kesepian
Kesepian dialami oleh seseorang apabila ia merasakan sepi dalam dirinya sendiri atau jiwanya walaupun ia berada dalam lingkungan orang ramai. Kesepian ini berbeda dengan keadaan sepi seperti yang dialami oleh pertapa atau biarawan yang tinggalnya memang di tempat yang sepi, sebab tempat mereka memang sepi tetapi hati mereka tidak sepi. Kesepian juga merupakan salah satu wujud dari siksaan yang dapat dialami oleh seseorang. Seperti halnya kebimbangan, kesepian perlu cepat diatasi agar seseorang jangan terus menerus merasakan penderitaan batin.

3. Ketakutan
Ketakutan merupakan bentuk lain yang dapat menyebabkan seseorang mengalami siksaan batin. Bila rasa takut itu dibesar-besarkan yang tidak pada tempatnya, maka disebut sebagai phobia. Pada umumnya orang memiliki satu atau lebih phobia ringan seperti takut pada tikus, ular, serangga dan lain sebagainya. Tetapi pada sebagian orang ketakutan itu sedemikian hebatnya sehingga sangat mengganggu. Seperti pada kesepian, ketakutan dapat juga timbul atau dialami seseorang walaupun lingkungannya ramai, sebab ketakutan merupakan hal yang sifatnya psikis.

Phobia adalah rasa ketakutan yang berlebihan pada sesuatu hal atau fenomena. Phobia bisa dikatakan dapat menghambat kehidupan orang yang mengidapnya. Ada 10 jenis objek yang paling sering ditakuti oleh manusia atau mereka yang masuk dalam sumber phobia di muka bumi ini, yaitu:
1. Claustrophobia dan Agoraphobia
Claustrophobia adalah rasa takut terhadap ruangan tertutup. Agoraphobia adalah
ketakutan yang disebabkan seseorang berada di tempat terbuka.

2. Takut ular
Ini merupakan jenis phobia yang paling sering dijumpai. Ketakutan secara berlebihan pada ular dikaitkan pada kemampuan nenek moyang kita bertahan di alam liar. Ular sejak dulu dianggap hewan berbisa, menjijikkan, dari masa ke masa. Bahkan juga diidentikkan dengan setan oleh keyakinan tertentu. Ternyata phobia akan ular ini bersifat evolusioner, diturunkan oleh nenek moyang manusia sejak zaman dulu sampai sekarang.

3. Takut laba-laba
Ditemukan bahwa kaum perempuan empat kali lipat lebih banyak jumlahnya yang takut atau jijik pada laba-laba daripada kaum lelaki.

4. Takut pada orang lain
Contoh kasus takut pada orang lain misalnya ketika seseorang mukanya akan memerah saat bicara di depan orang banyak. Atau  berkeringat, susah bicara, gagap, atau bahkan sampai sakit perut. Lebih dikenal dengan nama sosialphobia. Sebanyak 15 juta orang Amerika dewasa menderita phobia ini, demikian menurut National Institute of Mental Health.

5. Takut ketinggian
Ini adalah jenis phobia yang lumayan banyak dialami orang. Diperkirakan sebanyak 3-5% dari seluruh populasi dunia menderita acrophobia atau takut berada di tempat tinggi. Pada riset yang pernah dilakukan, penderita akrophobia merasa semua tempat tinggi berjarak lebih tinggi dari yang sesungguhnya. Misalnya tinggi sebenarnya hanya 3 meter, maka di mata penderita akrophobia seolah terlihat menjadi 6 meter.

6. Takut kegelapan
Takut pada kegelapan lebih sering dijumpai pada anak-anak. “Anak-anak mempercayai imajinasinya bahwa di dalam kegelapan bisa mendadak muncul hantu, penculik, atau perampok,” jelas Thomas Ollendick, profesor psikologi dan direktur Child Study Center di Virginia Tech. Secara normal, ketakutan ini akan hilang seiring dengan bertambahnya usia. Namun jika hingga usia dewasa seseorang masih menderita ketakutan pada gelap, maka ia dikatakan menderita nyctophobia.

7. Takut kilat dan halilintar
Bagi para penderita phobia ini, suara halilintar dan kilat akan terasa seperti menghentak jantung, bahkan membuat mereka sampai berkeringat. Penderita yang parah bahkan sampai memutuskan pindah ke daerah yang aman dari petir dan kilat, demikian tutur John Westefeld, ilmuwan dari University of Iowa.

8. Takut terbang
Jangan dikira mereka ini orang udik yang belum pernah naik pesawat, sebab faktanya sebanyak 25 juta warga Amerika juga menderita phobia ini. Nama penyakitnya adalah aviophobia, dimana seseorang sangat takut naik pesawat. Bisa jadi memang sudah sejak lahir begitu, atau ada yang pernah mengalami kecelakaan pesawat sehingga merasa trauma naik pesawat lagi, sebab peristiwa mengerikan itu terus terbayang.

9. Takut Anjing
Nama penyakitnya adalah cynophobia.  Penderitanya mengalami rasa takut digigit anjing, bisa jadi memang pernah digigit atau melihat orang lain digigit anjing, demikian menurut profesor psikologi Brad Schmidt dari Ohio State University. Dan tidak hanya anjing besar seperti misalnya Doberman saja yang ditakuti, bahkan anjing kecil imut semacam pudel pun juga ditakuti.

10. Takut Dokter Gigi
Sebanyak 9-20 % warga Amerika ternyata menghindari memeriksakan giginya ke dokter walau sudah dalam kondisi parah sekalipun. Tidak hanya anak kecil yang mengalaminya namun orang dewasa pun juga ada yang menderita phobia ini.  Rasa takut ini lebih disebabkan oleh rasa nyeri yang timbul ketika plak gigi dibersihkan, dan memang tidak semua orang bisa menahannya.
Untuk mengatasi phobia yaitu dengan hipnoterapi, mengkondisikan gelombang otak klien pada gelombang alfa atau theta dan menjaganya pada gelombang tersebut. Ketika klien berada pada gelombang alfa atu theta, maka semua memori yang pernah terjadi pada diri klien mulai dari janin sampai dia dewasa dapat diakses atau diingat kembali.

   

C.     Kekalutan Mental



Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Secara lebih sederhana kekalutan mental adalah gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah laku secara kurang wajar.

#Gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental, yaitu:
  •   Jasmaninya sering mengalami pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung.
  •  Jiwanya sering menunjukan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, dan mudah marah.

#Tahap-tahap gangguan kejiwaan, yaitu:
  • Gangguan kejiwaan nampak pada gejala-gejala kehidupan si penderita baik jasmani maupun rohani.
  • Usaha mempertahankan diri dilakukan dengan cara negatif , yaitu mundur atau lari. Pada orang yang tidak menderita gangguan kejiwaan bila menghadapi persoalan, justru lekas memecahkan problemnya, bukannya melarikan diri dari persoalan.
  • Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang bersangkutan akan mengalami gangguan/disorder.

# Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental, yaitu:
  •  Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani yang kurang sempurna.
  • Terjadinya konflik sosial-budaya akibat adanya norma yang berbeda antara yang bersangkutan dan yang ada dalam masyarakat.
  • Cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial.

# Proses kekalutan mental yang dialami seseorang bisa mendorong ke arah positif dan negatif, yaitu:
  • Positif : Trauma yang dialami dijawab secara baik sebagai usaha agar tetap survive dalam hidup. 
  • Negatif : Trauma yang dialami diperturutkan, sehingga yang bersangkutan mengalami frustasi, yaitu tekanan batin akibat tidak tercapainya apa yang diinginkannya. 
Bentuk-bentuk fustasi antara lain :
  1. Agresi, berupa kemarahan yang meluap-luap akibat emosi yang tak terkendali dan secara fisik berakibat mudah terjadi hypertensi atau tindakan sadis yang dapat membahayakan orang sekitarnya
  2. Regresi, adalah kembali pada pola perilaku yang primitive atau kekanak-kanakan
  3. Fiksasi, adalah peletakan pembatasan pada satu pola yang sama (tetap) misalnya dengan membisu
  4. Proyeksi,merupakan usaha melemparkan atau memproyeksikan kelemahan dan sikap-sikap sendiri yang negative kepada orang lain
  5. Identifikasi, adalah menyamakan diri dengan seseorang yang sukses dalam imaginasinya
  6. Narsisme, adalah self-love yang berlebihan sehingga yang bersangkutan merasa dirinya lebih superior daripada orang lain
  7. Autisme, ialah menutup diri secara total dari dunia riil, tidak mau berkomunikasi dengan orang lain, ia puas dengan fantasinya sendiri yang dapat menjurus ke sifat yang sinting.

#Penderitaan kekalutan mental banyak terdapat dalam lingkungan seperti :
1)      kota – kota besar
2)      anak-anak muda usia
3)      wanita
4)      orang yang tidak beragama
5)      orang yang terlalu mengejar materi


D.    Penderitaan Dan Sebab – Sebabnya

Apabila dikelompokkan secara sederhana berdasarkan sebab-sebab timbulnya penderitaan, maka penderitaan manusia dapat diperinci sebagai berikut :


1.      Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia

Penderitaan yang menimpa manusia karena perbuatan buruk manusia dapat terjadi dalam hubungan sesama manusia dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya. Penderitaan yang terkadang disebut nasib buruk ini dapat diperbaiki bila manusia itu mau berusaha untuk memperbaikinya.


2.      Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan / azab Tuhan
Penderitaan manusia dapat juga terjadi akibat penyakit atau siksaan / azab Tuhan. Namun kesabaran, tawakal dan optimisme merupakan usaha manusia untuk mengatasi penderitaan itu.


Sumber referensi:




Tidak ada komentar:

Posting Komentar