Kamis, 29 Desember 2011

Manusia dan Tanggung Jawab


PENGERTIAN TANGGUNG JAWAB
Setiap manusia harus mempunyai rasa tanggung jawab, dimana rasa tanggung jawab itu harus disesuaikan dengan apa yang telah kita lakukan. Arti dari tanggung jawab menurut Kamus Bahasa Indonesia adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Sehingga bertanggung jawab menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah berkewajiban memikul, menanggung segala sesuatunya,dan menanggung segala akibatnya.

Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban. Tanggung jawab itu bersifat kodrati,artinya sudah menjadi bagian hidup dari manusia bahwa setiap manusia dibebani dengan tangung jawab. Apabila dikaji, tanggung jawab itu adalah kewajiban yang harus di pikul sebagai akibat dari perbuatan pihak yang berbuat.

Tanggung jawab adalah ciri manusia yang beradab. Manusia merasa bertanggung jawab karena ia menyadari akibat baik atau buruk perbuatannya itu, dan menyadari pula bahwa pihak lain memerlukan pengadilan atau pengorbanan.

MACAM - MACAM TANGGUNG JAWAB
Manusia berjuang untuk memenuhi kebutuhannya sendiri dan adapun untuk kebutuhan orang lain. Dalam usahanya setiap manusia menyadari bahwa ada kekuatan lain yang ikut menentukan dan membantunya yaitu kekuasaan tuhan. Dengan demikian tanggung jawab itu dapat dibedakan menurut keadaan manusia atau hubungan yang dibuatnya. Berikut ini merupakan beberapa jenis tanggung jawab, yaitu :

1.   1. Tanggung Jawab Terhadap Diri Sendiri
Tanggung jawab terhadap diri sendiri itu menuntut kesadaran akan diri kita untuk memenuhi kewajiban sendiri dan mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi. Apa yang telah kita lakukan harus menerima resikonya sendiri.

2. Tanggung Jawab Terhadap Keluarga
Keluarga merupakan masyarakat kecil. Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarganya. Tanggung jawab ini menyangkut nama baik keluarga, tetapi tanggung jawab juga merupakan kesejaterahaan ,keselamatan,pendidikan dan kehidupan. Sebagai anggota keluarga kita harus saling menjaga nama baik keluarga dengan sikap dan perbuatan yang kita lakukan di dalam kehidupan bermasyarakat.

3. Tanggung Jawab Terhadap Masyarakat
Pada hakekatnya manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain karena manusia kedudukannya sebagai makhluk sosial yang membutuhkan manusia lain maka kita harus berkomunikasi dengan manusia lain tersebut. Berinteraksi didalam suatu kehidupan masyarakat sangat dibutuhkan karena itu bisa membuat kita saling mengenal satu dengan yang lainnya.

4. Tanggung Jawab Kepada Bangsa / Negara
Suatu kenyataan lagi bahwa tiap manusia, tiap individu adalah suatu warga negara. Dalam berpikir, berbuat, bertindak, dan bertingkah laku manusia terikat oleh norma-norma yang di buat oleh negara. Manusia tidak dapat berbuat semaunya sendiri. Bila perbuatan manusia itu salah maka ia harus bertanggung jawab kepada Negara atas apa yang telah ia perbuat. Kita harus menjaga nama baik bangsa dan negara kita sendiri dengan prestasi-prestasi anak bangsa.

5. Tanggung Jawab Terhadap Tuhan
Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab, melainkan untuk mengisi kehidupan manusia agar tanggung jawab langsung terhadap Tuhan. Sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukuman-hukuman Tuhan yang dituangkan dalam berbagai kitab suci melalui berbagai macam jenis agama. Menerima hukuman di akhirat nanti atas apa yang telah kita lakukan selama hidup didunia ini.


OPINI  PENULIS

Tanggung jawab memiliki arti suatu keadaan wajib untuk menanggung segala sesuatu yang ditimbulkan akibat tingkah laku manusia. Sebuah rasa tanggung jawab itu sangatlah penting bagi kehidupan masyarakat. Tanpa memiliki rasa tanggung jawab, suatu anggota masyarakat di manapun ia berada tidak akan mendapat perlakuan hidup yang baik dari lingkungan sekitarnya, Karena itu diperlukan kesadaran diri setiap manusia untuk menjalani hidupnya dengan penuh tanggung jawab.

Setiap manusia pasti mempunyai tanggung jawab masing-masing. Baik di dalam keluarga, di mana kita bertanggung jawab sebagai anak kepada orang tua yaitu dengan berbakti kepada mereka dan menjaga keutuhan nama baik keluarga kita. Juga tanggung jawab kita sebagai anak bangsa untuk menjaga dan mengharumkan nama bangsa dengan prestasi dan bakat yang kita miliki. Dan terutama tanggung jawab kita sebagai hamba Tuhan untuk selalu bersyukur dalam menjalani kehidupan dengan menjalankan segala perintahNya dan menjauhi segala laranganNya.

Salah satu makna dari rasa tanggung jawab adalah bahwa sebagai seorang manusia dalam kehidupan bermasyarakat di manapun kita berada dan beradaptasi, kita harus mempunyai jiwa pengabdian dan pengorbanan yang tulus.



Sumber referensi:





Manusia dan Keadilan


PENGERTIAN KEADILAN

Menurut Aristoteles: 
Keadilan adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakan diartikan sebagai titik tengah di antara kedua ujung ekstrem yang terlalu banyak dan terlalu sedikit. Kedua ujung tersebut menyangkut 2 orang atau benda. Bila kedua orang tersebut mempunyai kesamaan dalam ukuran yang telah ditetapkan, maka masing-masing orang harus memperoleh benda atau hasil yang sama.

Menurut Plato:
Keadilan diproyeksikan pada diri manusia sehingga yang akan dikatakan adil adalah orang yang mengendalikan diri, dan perasaannya dikendalikan oleh akal.

Menurut Socrates: 
Keadilan diproyeksikan pada pemerintahan. Keadilan tercipta bilamana warga Negara sudah merasakan bahwa pihak pemerintah sudah melaksanakan tugasnya dengan baik. Diproyeksikan pada pemerintah karena pemerintah adalah pimpinan pokok yang menentukan dinamika masyarakat.

Menurut Kong Hu Cu:
Keadilan terjadi apabila anak sebagai anak dan ayah sebagai ayah. Kemudian raja sebagai raja, masing-masing telah melaksanakan kewajibannya. Pendapat ini terbatas pada nilai-nilai tertentu.

Menurut pendapat umum:
Keadilan adalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban. Keadilan terletak pada keharmonisan menuntut hak dan menjalankan kewajiban.


MACAM-MACAM KEADILAN

A. Keadilan Legal atau Keadilan Moral

Plato berpendapat bahwa keadilan clan hukum merupakan substansi rohani umum dan masyarakat yang membuat clan menjaga kesatuannya. Dalam suatu masyarakat yang adil setiap orang menjalankan pekerjaan yang menurut sifat dasarnya paling cocok baginya (The man behind the gun). Pendapat Plato itu disebut keadilan moral, sedangkan Sunoto menyebutnya keadilan legal.

Keadilan timbul karena penyatuan dan penyesuaian untuk memberi tempat yang selaras kepada bagian-bagian yang membentuk suatu masyarakat. Keadilan terwujud dalam masyarakt bilamana setiap anggota masyarakat melakukan fungsinya secara baik
menurut kemampuannya. Fungsi penguasa ialah membagi-bagikan fungsi-fungsi dalam negara kepada masing-masing orang sesuai dengan keserasian itu. Setiap orang tidak mencampuri tugas dan urusan yang tidak cocok baginya.

Ketidakadilan terjadi apabila ada campur tangan terhadap pihak lain yang melaksanakan tugas-tugas yang selaras sebab hal itu akan menciptakan pertentangan dan ketidakserasian. Misalnya, seorang pengurus kesehatan mencampuri urusan pendidikan, atau seorang petugas pertanian mencampuri urusan petugas kehutanan. Bila itu dilakukan maka akan terjadi kekacauan.

B. Keadilan Distributif

Aristoles berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bilamana hal-hal yang sama diperlakukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama secara tidak sama (justice is done when equals are treated equally). 

Sebagai contoh, Budi bekerja selama 30 hari sedangkan Doni bekerja 15 hari. Pada waktu diberikan hadiah harus dibedakan antara Ali dan Budi, yaitu perbedaan sesuai dengan lamanya bekerja. Andaikata Budi menerima Rp.100.000,- maka Doni harus menerima. Rp 50.000. Akan tetapi bila besar hadiah Ali dan Budi sama, justru hal tersebut tidak adil dan melenceng dari asas keadilan.

C. Keadilan Komutatif

Keadilan ini bertujuan memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum. Bagi Aristoteles pengertian keadilan itu merupakan asas pertalian dan ketertiban dalam masyarakat. Semua tindakan yang bercorak ujung ekstrim menjadikan ketidakadilan dan akan merusak atau bahkan menghancurkan pertalian dalam masyarakat.


OPINI PENULIS
 
Keadilan mempunyai banyak pengertian tergantung pada pandangan setiap orang mengenai suatu keadilan. Keadilan sering diidentikkan  dengan sifat seimbang. Keadilan disejajarkan dengan kelayakan pemenuhan yang seimbang antara hak dan kewajiban, serta keharmonisan tindakan dan akal seseorang untuk berbuat benar.

Keadilan pun juga sering dikaitkan dengan kejujuran dan kebohongan. Di mana kejujuran yang adil akan menyangkal segala kebohongan dan akhirnya menjauhkan seseorang dari kecurangan-kecurangan yang dapat mencoreng suatu keadilan. 

Karena itu dalam beberapa kasus kecurangan yang terjadi, diperlukan adanya pemulihan nama baik bagi seseorang yang citra dirinya sudah buruk di mata masyarakat. Pemulihan nama baik biasanya akan selalu berujung pada pembalasan, yang dapat dilakukan seseorang dengan cara yang tidak baik (bersifat negatif), atau malah sebaliknya bersifat positif dan dapat ikut memotivasi orang lain menjadi lebih baik. 

 
 Sumber Referensi:



 
   

Kamis, 08 Desember 2011

Manusia dan Keindahan

 KEINDAHAN
 
Keindahan mempunyai kata dasar indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek dan sebagainya. Keidahan identik dengan kebenaran. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi, dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah. Yang tidak mengandung kebenaran berarti tidak indah. Keindahan juga bersifat universal, artinya tidak terikat oleh selera perseorangan, waktu dan tempat, kedaerahan, selera mode, kedaerahan atau lokal.

A.    Pengertian Keindahan


Apakah keindahan Itu ?
Keindahan merupakan suatu konsep abstrak yang tidak dapat dinikmati karena tidak jelas, sehingga sulit untuk menyatakan arti sesungguhnya dari keindahan. Keindahan itu baru jelas jika telah dihubungkan dengan sesuatu yang berwujud atau suatu karya.

Menurut cakupannya orang harus membedakan keindahan sebagai suatu kualitas abstrak dan sebagai sebuah benda tertentu yang indah. Untuk pembedaan itu dalam bahasa Inggris sering dipergunakan istilah “beauty” (keindahan) dan “the beautiful” (benda atau hal indah). Dalam pembatasan filsafat, kedua pengertian ini kadang-kadang dicampur-adukkan saja.

Apa Sebab Manusia Menciptakan Keindahan ?
Pengungkapan keindahan dalam karya seni didasari oleh motivasi tertentu dan dengan tujuan tertentu pula. Berikut motivasi dan tujuan seniman menciptakan keindahan:
1.      Tata nilai yang telah usang
2.      Kemerosotan zaman
3.      Penderitaan Manusia
4.      Keagungan Tuhan


B.     Nilai Estetik

Nilai yang berhubungan dengan segala sesuatu yang tercakup dalam pengartian keindahan disebut nilai estetik. Nilai yang terkandung dalam keindahan dibedakan menjadi 2, yaitu: 

  • Nilai ekstrinsik : Nilai-nilai yang tidak dapat dinilai oleh panca indera, berkenaan aspek kejiwaan, filsafat atau psikologi. Nilai ekstrinsik hanya bisa dirasai oleh jiwa, intuisi dan naluri dengan pendekatan ilmu, filsafat, kebudayaan dan sisi pribadi individu. 
  • Nilai intrinsik : Nilai yang terkandung didalam karya itu sendiri. Contohnya, Lukisan yang dibuat oleh tangan manusia memiliki arti dan maksud dari lukisan yang ia buat. Dalam arti luas adalah pendeskripsian dari lukisan yang dibuat.

C.    Kontemplasi dan Ekstansi

Keindahan dapat digolongkan menjadi 2 selera, yaitu selera seni dan selera biasa. Keindahan yang didasari dengan selera seni sangat berkaitan dengan kontemplasi dan ekstansi.

  • Kontemplasi adalah dasar dalam diri manusia untuk menciptakan sesuatu yang indah. 
  • Ekstansi adalah dasar dalam diri manusia untuk menikmati sesuatu yang indah. 
Hubungan diatara keduanya sangat penting dan berkaitan untuk menciptakan nilai-nilai keindahan. Kontemplasi sebagai dasarnya dan ekstansi sebagai pendukungnya.



D.     Keindahan Menurut Pandangan Romantik

Dalam buku An Essay on Man ( 1954 ), Ems Cassier mengatakan bahwa arti
keindahan tidak pernah bisa selesai diperdebatkan. Meskipun demikian, kita dapat menggunakan kata-kata penyair romantik John Keats ( 1795-1821 ) sebagai pegangan. Dalam Endymion dia berkata :

“A thing of beuty is a joy forever
Its loveliness iscreases; it will never pass into nothingness”

Dia mengatakan, bahwa sesuatu yang indah adalah keriangan selama-lamanya, kemolekannya bertambah, dan tidak pernah berlalu ketiadaan. Dalam sajak diatas, Keats mengambil bahannya dari Endymion yang terdapat dalam mitologi Yunani kuno. Endymion adalah seorang gembala yang oleh para dewa diberi keindahan abadi. Dia selalu muda, selamanya tidur, dan tidak pernah diganggu oleh siapapun.


RENUNGAN

Renungan berasal dari kata renung; artinya diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Renungan adalah hasil merenung. Biasanya manusia akan merenung apabila ada sesuatu atau musibah yang terjadi.

Dalam merenung untuk menciptakan seni ada beberapa teori antara lain :

1.Teori Pengungkapan
Dalil dari teori ini ialah bahwa "Art is an expression of human feeling" (Seni adalah suatu pengungkapan dari perasaan manusia). Tokoh teori ekspresi yang paling terkenal ialah filsuf Italia Benedeto Croce (1886-1952) dengan karyanya yang telah diterjemahkan kedalam bahasa Inggris. Ia menyatakan bahwa “Seni adalah pengungkapan pesan-pesan, expression adalah sama dengan intuition, dan institusi adalah pengetahuan intuitif yang diperoleh melalui penghayatan tentang hal-hal individual yang menghasilkan gambaran angan-angan (images).”

Seorang tokoh lainnya adalah Leo Tolstoi dia menegaskan bahwa kegiatan seni aalah memunculkan dalam diri sendiri suatu perasaan yagn seseorang telah mengalaminya dan setelah memunculkan itu kemudian dengan perantaraan berbagai gerak, garis, warna, suara dan bentuk yang diungkapkan dalam kata-kata memindahkan perasaan itu sehingga orang-orang mengalami perasaan yang sama.

2.Teori Metafisik
Merupakan salah satu teori yang tertua, yakni berasal dari Plato yang karya-karya tulisannya untuk sebagian membahas estetik filsafat, konsepsi keindahan dari teori seni. Seniman besar adalah seseorang yang mampu dengan perenungannya itu menembus segi-segi praktis dari benda-benda di sekelilingnya dan sampai pada makna yang dalam, yakni memahami ide-ide dibaliknya.

Plato mengungkapkan suatu teori peniruan (imitation teori). Ini sesuai dengan metafisika Plato yang mendalilkan adanya dunia ide pada taraf yang tertinggi sebagai realita Ilahi. Pada taraf yang lebih rendah terdapat realita duniawi, ini yang merupakan cerminan semu dan mirip realita Ilahi. Dan karya seni yang dibuat manusia merupakan mimemis (tiruan) dari realita duniawi.

3.Teori Psikologis
Salah satunya ialah teori permainan yang dikembangkan oleh Freedrick Schiller (1757-1805) dan Herbert Spencer (1820-1903). Menurut Schiller, asal seni  adalah dorongan batin untuk bermain-main (play impulse) yang ada dalam diri seseorang. Seni merupakan semacam permainan menyeimbangkan segenap kemampuan mental manusia berhubungan dengan adanya kelebihan energi yang harus dikeluarkan. Dalam teori penandaan (signification theory) memandang seni sebagai lambang atau tanda dari perasaan manusia.


KESERASIAN

Keserasian adalah hubungan antara suatu unsur dengan unsur yang lain dan saling bekaitan diantara keduanya. Tidak hanya renungan saja yang mempunyai teori, tetapi keserasian juga mempunyai teori, antara lain:

1. Teori Objektif yaitu keindahan yang menciptakan estetika bersifat yang melekat dalam bentuk indah yang bersangkutan. Pendukung teori objektif yaitu Plato dan Hegel.

2.  Teori Subjektif yaitu bahwa ciri-ciri yang menciptakan keindahan suatu benda yang tidak ada, yang ada hanya perasaan diri seseorang yang mengamati suatu benda disekelilingnya.

3. Teori Perimbangan yaitu keindahan hanyalah kesan yang subjektif sifatnya dan keindahan sesungguhnya tercipta dan tidak ada keteraturan.


OPINI PENULIS

Kesimpulan yang dapat diambil adalah bahwa keindahan dapat diartikan sebagai sesuatu yang dapat dilihat dan dapat dirasakan. Namun sulit dijelaskan karena bersifat abstrak dan spekulatif. 

Lalu, bagaimana kita dapat mengetahui arti atau makna dari keindahan? Tidak ada hal yang pasti yang dapat kita lakukan untuk mengetahuinya. Untuk memahami arti dan pesona dari suatu keindahan kita harus mempelajarinya dan menyadarinya di dalam hati kita masing-masing.

Kita juga sepatutnya selalu bersyukur bahwa semua keindahan yang ada di muka bumi ini merupakan ciptaan dari Tuhan Yang Maha Esa.


Sumber referensi:

  
 



Rabu, 07 Desember 2011

Manusia dan Penderitaan


  A.    Pengertian Penderitaan


Penderitaan mempunyai kata dasar derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta, dhra yang artinya menahan atau menanggung. Derita artinya  menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan.



Penderitaan dapat berupa penderitaan lahir, atau batin, atau lahir dan batin. Penderitaan termasuk realitas manusia dan dunia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat, ada yang ringan. Namun peranan individu juga menentukan berat-tidaknya intensitas penderitaan. Suatu peristiwa  yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Sebaliknya, suatu penderitaan dapat pula dianggap sebagai langkah awal dan energi untuk bangkit kembali dari keterpurukan, sehingga mencapai kenikmatan dan kebahagiaan. 



B.    Siksaan

Siksaan atau penyiksaan (Bahasa Inggris: torture) digunakan untuk merujuk pada penciptaan rasa sakit untuk menghancurkan kekerasan hati korban. Segala tindakan yang menyebabkan penderitaan, baik secara fisik maupun psikologis, yang dengan sengaja dilakukkan terhadap seseorang dengan tujuan intimidasi, balas dendam, hukuman, sadisme, pemaksaan informasi, atau mendapatkan pengakuan palsu dapat dianggap sebagai siksaan.

Siksaan yang sifatnya psikis misalnya kebimbangan, kesepian dan ketakutan.

1. Kebimbangan
Kebimbangan dialami oleh seseorang apabila pada suatu saat orang itu tidak dapat menentukan pilihan mana yang akan diambil. Akibat dari kebimbangan, seseorang akan berada dalam keadaan yang tidak menentu, sehingga ia merasa tersiksa dalam hidupnya saat itu. Bagi orang yang lemah berpikirnya, masalah kebimbangan akan lama dialami, sehingga siksaan itu berkepanjangan.

2. Kesepian
Kesepian dialami oleh seseorang apabila ia merasakan sepi dalam dirinya sendiri atau jiwanya walaupun ia berada dalam lingkungan orang ramai. Kesepian ini berbeda dengan keadaan sepi seperti yang dialami oleh pertapa atau biarawan yang tinggalnya memang di tempat yang sepi, sebab tempat mereka memang sepi tetapi hati mereka tidak sepi. Kesepian juga merupakan salah satu wujud dari siksaan yang dapat dialami oleh seseorang. Seperti halnya kebimbangan, kesepian perlu cepat diatasi agar seseorang jangan terus menerus merasakan penderitaan batin.

3. Ketakutan
Ketakutan merupakan bentuk lain yang dapat menyebabkan seseorang mengalami siksaan batin. Bila rasa takut itu dibesar-besarkan yang tidak pada tempatnya, maka disebut sebagai phobia. Pada umumnya orang memiliki satu atau lebih phobia ringan seperti takut pada tikus, ular, serangga dan lain sebagainya. Tetapi pada sebagian orang ketakutan itu sedemikian hebatnya sehingga sangat mengganggu. Seperti pada kesepian, ketakutan dapat juga timbul atau dialami seseorang walaupun lingkungannya ramai, sebab ketakutan merupakan hal yang sifatnya psikis.

Phobia adalah rasa ketakutan yang berlebihan pada sesuatu hal atau fenomena. Phobia bisa dikatakan dapat menghambat kehidupan orang yang mengidapnya. Ada 10 jenis objek yang paling sering ditakuti oleh manusia atau mereka yang masuk dalam sumber phobia di muka bumi ini, yaitu:
1. Claustrophobia dan Agoraphobia
Claustrophobia adalah rasa takut terhadap ruangan tertutup. Agoraphobia adalah
ketakutan yang disebabkan seseorang berada di tempat terbuka.

2. Takut ular
Ini merupakan jenis phobia yang paling sering dijumpai. Ketakutan secara berlebihan pada ular dikaitkan pada kemampuan nenek moyang kita bertahan di alam liar. Ular sejak dulu dianggap hewan berbisa, menjijikkan, dari masa ke masa. Bahkan juga diidentikkan dengan setan oleh keyakinan tertentu. Ternyata phobia akan ular ini bersifat evolusioner, diturunkan oleh nenek moyang manusia sejak zaman dulu sampai sekarang.

3. Takut laba-laba
Ditemukan bahwa kaum perempuan empat kali lipat lebih banyak jumlahnya yang takut atau jijik pada laba-laba daripada kaum lelaki.

4. Takut pada orang lain
Contoh kasus takut pada orang lain misalnya ketika seseorang mukanya akan memerah saat bicara di depan orang banyak. Atau  berkeringat, susah bicara, gagap, atau bahkan sampai sakit perut. Lebih dikenal dengan nama sosialphobia. Sebanyak 15 juta orang Amerika dewasa menderita phobia ini, demikian menurut National Institute of Mental Health.

5. Takut ketinggian
Ini adalah jenis phobia yang lumayan banyak dialami orang. Diperkirakan sebanyak 3-5% dari seluruh populasi dunia menderita acrophobia atau takut berada di tempat tinggi. Pada riset yang pernah dilakukan, penderita akrophobia merasa semua tempat tinggi berjarak lebih tinggi dari yang sesungguhnya. Misalnya tinggi sebenarnya hanya 3 meter, maka di mata penderita akrophobia seolah terlihat menjadi 6 meter.

6. Takut kegelapan
Takut pada kegelapan lebih sering dijumpai pada anak-anak. “Anak-anak mempercayai imajinasinya bahwa di dalam kegelapan bisa mendadak muncul hantu, penculik, atau perampok,” jelas Thomas Ollendick, profesor psikologi dan direktur Child Study Center di Virginia Tech. Secara normal, ketakutan ini akan hilang seiring dengan bertambahnya usia. Namun jika hingga usia dewasa seseorang masih menderita ketakutan pada gelap, maka ia dikatakan menderita nyctophobia.

7. Takut kilat dan halilintar
Bagi para penderita phobia ini, suara halilintar dan kilat akan terasa seperti menghentak jantung, bahkan membuat mereka sampai berkeringat. Penderita yang parah bahkan sampai memutuskan pindah ke daerah yang aman dari petir dan kilat, demikian tutur John Westefeld, ilmuwan dari University of Iowa.

8. Takut terbang
Jangan dikira mereka ini orang udik yang belum pernah naik pesawat, sebab faktanya sebanyak 25 juta warga Amerika juga menderita phobia ini. Nama penyakitnya adalah aviophobia, dimana seseorang sangat takut naik pesawat. Bisa jadi memang sudah sejak lahir begitu, atau ada yang pernah mengalami kecelakaan pesawat sehingga merasa trauma naik pesawat lagi, sebab peristiwa mengerikan itu terus terbayang.

9. Takut Anjing
Nama penyakitnya adalah cynophobia.  Penderitanya mengalami rasa takut digigit anjing, bisa jadi memang pernah digigit atau melihat orang lain digigit anjing, demikian menurut profesor psikologi Brad Schmidt dari Ohio State University. Dan tidak hanya anjing besar seperti misalnya Doberman saja yang ditakuti, bahkan anjing kecil imut semacam pudel pun juga ditakuti.

10. Takut Dokter Gigi
Sebanyak 9-20 % warga Amerika ternyata menghindari memeriksakan giginya ke dokter walau sudah dalam kondisi parah sekalipun. Tidak hanya anak kecil yang mengalaminya namun orang dewasa pun juga ada yang menderita phobia ini.  Rasa takut ini lebih disebabkan oleh rasa nyeri yang timbul ketika plak gigi dibersihkan, dan memang tidak semua orang bisa menahannya.
Untuk mengatasi phobia yaitu dengan hipnoterapi, mengkondisikan gelombang otak klien pada gelombang alfa atau theta dan menjaganya pada gelombang tersebut. Ketika klien berada pada gelombang alfa atu theta, maka semua memori yang pernah terjadi pada diri klien mulai dari janin sampai dia dewasa dapat diakses atau diingat kembali.

   

C.     Kekalutan Mental



Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Secara lebih sederhana kekalutan mental adalah gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah laku secara kurang wajar.

#Gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental, yaitu:
  •   Jasmaninya sering mengalami pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung.
  •  Jiwanya sering menunjukan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, dan mudah marah.

#Tahap-tahap gangguan kejiwaan, yaitu:
  • Gangguan kejiwaan nampak pada gejala-gejala kehidupan si penderita baik jasmani maupun rohani.
  • Usaha mempertahankan diri dilakukan dengan cara negatif , yaitu mundur atau lari. Pada orang yang tidak menderita gangguan kejiwaan bila menghadapi persoalan, justru lekas memecahkan problemnya, bukannya melarikan diri dari persoalan.
  • Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang bersangkutan akan mengalami gangguan/disorder.

# Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental, yaitu:
  •  Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani yang kurang sempurna.
  • Terjadinya konflik sosial-budaya akibat adanya norma yang berbeda antara yang bersangkutan dan yang ada dalam masyarakat.
  • Cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial.

# Proses kekalutan mental yang dialami seseorang bisa mendorong ke arah positif dan negatif, yaitu:
  • Positif : Trauma yang dialami dijawab secara baik sebagai usaha agar tetap survive dalam hidup. 
  • Negatif : Trauma yang dialami diperturutkan, sehingga yang bersangkutan mengalami frustasi, yaitu tekanan batin akibat tidak tercapainya apa yang diinginkannya. 
Bentuk-bentuk fustasi antara lain :
  1. Agresi, berupa kemarahan yang meluap-luap akibat emosi yang tak terkendali dan secara fisik berakibat mudah terjadi hypertensi atau tindakan sadis yang dapat membahayakan orang sekitarnya
  2. Regresi, adalah kembali pada pola perilaku yang primitive atau kekanak-kanakan
  3. Fiksasi, adalah peletakan pembatasan pada satu pola yang sama (tetap) misalnya dengan membisu
  4. Proyeksi,merupakan usaha melemparkan atau memproyeksikan kelemahan dan sikap-sikap sendiri yang negative kepada orang lain
  5. Identifikasi, adalah menyamakan diri dengan seseorang yang sukses dalam imaginasinya
  6. Narsisme, adalah self-love yang berlebihan sehingga yang bersangkutan merasa dirinya lebih superior daripada orang lain
  7. Autisme, ialah menutup diri secara total dari dunia riil, tidak mau berkomunikasi dengan orang lain, ia puas dengan fantasinya sendiri yang dapat menjurus ke sifat yang sinting.

#Penderitaan kekalutan mental banyak terdapat dalam lingkungan seperti :
1)      kota – kota besar
2)      anak-anak muda usia
3)      wanita
4)      orang yang tidak beragama
5)      orang yang terlalu mengejar materi


D.    Penderitaan Dan Sebab – Sebabnya

Apabila dikelompokkan secara sederhana berdasarkan sebab-sebab timbulnya penderitaan, maka penderitaan manusia dapat diperinci sebagai berikut :


1.      Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia

Penderitaan yang menimpa manusia karena perbuatan buruk manusia dapat terjadi dalam hubungan sesama manusia dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya. Penderitaan yang terkadang disebut nasib buruk ini dapat diperbaiki bila manusia itu mau berusaha untuk memperbaikinya.


2.      Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan / azab Tuhan
Penderitaan manusia dapat juga terjadi akibat penyakit atau siksaan / azab Tuhan. Namun kesabaran, tawakal dan optimisme merupakan usaha manusia untuk mengatasi penderitaan itu.


Sumber referensi: