Kamis, 08 Desember 2011

Manusia dan Keindahan

 KEINDAHAN
 
Keindahan mempunyai kata dasar indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek dan sebagainya. Keidahan identik dengan kebenaran. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi, dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah. Yang tidak mengandung kebenaran berarti tidak indah. Keindahan juga bersifat universal, artinya tidak terikat oleh selera perseorangan, waktu dan tempat, kedaerahan, selera mode, kedaerahan atau lokal.

A.    Pengertian Keindahan


Apakah keindahan Itu ?
Keindahan merupakan suatu konsep abstrak yang tidak dapat dinikmati karena tidak jelas, sehingga sulit untuk menyatakan arti sesungguhnya dari keindahan. Keindahan itu baru jelas jika telah dihubungkan dengan sesuatu yang berwujud atau suatu karya.

Menurut cakupannya orang harus membedakan keindahan sebagai suatu kualitas abstrak dan sebagai sebuah benda tertentu yang indah. Untuk pembedaan itu dalam bahasa Inggris sering dipergunakan istilah “beauty” (keindahan) dan “the beautiful” (benda atau hal indah). Dalam pembatasan filsafat, kedua pengertian ini kadang-kadang dicampur-adukkan saja.

Apa Sebab Manusia Menciptakan Keindahan ?
Pengungkapan keindahan dalam karya seni didasari oleh motivasi tertentu dan dengan tujuan tertentu pula. Berikut motivasi dan tujuan seniman menciptakan keindahan:
1.      Tata nilai yang telah usang
2.      Kemerosotan zaman
3.      Penderitaan Manusia
4.      Keagungan Tuhan


B.     Nilai Estetik

Nilai yang berhubungan dengan segala sesuatu yang tercakup dalam pengartian keindahan disebut nilai estetik. Nilai yang terkandung dalam keindahan dibedakan menjadi 2, yaitu: 

  • Nilai ekstrinsik : Nilai-nilai yang tidak dapat dinilai oleh panca indera, berkenaan aspek kejiwaan, filsafat atau psikologi. Nilai ekstrinsik hanya bisa dirasai oleh jiwa, intuisi dan naluri dengan pendekatan ilmu, filsafat, kebudayaan dan sisi pribadi individu. 
  • Nilai intrinsik : Nilai yang terkandung didalam karya itu sendiri. Contohnya, Lukisan yang dibuat oleh tangan manusia memiliki arti dan maksud dari lukisan yang ia buat. Dalam arti luas adalah pendeskripsian dari lukisan yang dibuat.

C.    Kontemplasi dan Ekstansi

Keindahan dapat digolongkan menjadi 2 selera, yaitu selera seni dan selera biasa. Keindahan yang didasari dengan selera seni sangat berkaitan dengan kontemplasi dan ekstansi.

  • Kontemplasi adalah dasar dalam diri manusia untuk menciptakan sesuatu yang indah. 
  • Ekstansi adalah dasar dalam diri manusia untuk menikmati sesuatu yang indah. 
Hubungan diatara keduanya sangat penting dan berkaitan untuk menciptakan nilai-nilai keindahan. Kontemplasi sebagai dasarnya dan ekstansi sebagai pendukungnya.



D.     Keindahan Menurut Pandangan Romantik

Dalam buku An Essay on Man ( 1954 ), Ems Cassier mengatakan bahwa arti
keindahan tidak pernah bisa selesai diperdebatkan. Meskipun demikian, kita dapat menggunakan kata-kata penyair romantik John Keats ( 1795-1821 ) sebagai pegangan. Dalam Endymion dia berkata :

“A thing of beuty is a joy forever
Its loveliness iscreases; it will never pass into nothingness”

Dia mengatakan, bahwa sesuatu yang indah adalah keriangan selama-lamanya, kemolekannya bertambah, dan tidak pernah berlalu ketiadaan. Dalam sajak diatas, Keats mengambil bahannya dari Endymion yang terdapat dalam mitologi Yunani kuno. Endymion adalah seorang gembala yang oleh para dewa diberi keindahan abadi. Dia selalu muda, selamanya tidur, dan tidak pernah diganggu oleh siapapun.


RENUNGAN

Renungan berasal dari kata renung; artinya diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Renungan adalah hasil merenung. Biasanya manusia akan merenung apabila ada sesuatu atau musibah yang terjadi.

Dalam merenung untuk menciptakan seni ada beberapa teori antara lain :

1.Teori Pengungkapan
Dalil dari teori ini ialah bahwa "Art is an expression of human feeling" (Seni adalah suatu pengungkapan dari perasaan manusia). Tokoh teori ekspresi yang paling terkenal ialah filsuf Italia Benedeto Croce (1886-1952) dengan karyanya yang telah diterjemahkan kedalam bahasa Inggris. Ia menyatakan bahwa “Seni adalah pengungkapan pesan-pesan, expression adalah sama dengan intuition, dan institusi adalah pengetahuan intuitif yang diperoleh melalui penghayatan tentang hal-hal individual yang menghasilkan gambaran angan-angan (images).”

Seorang tokoh lainnya adalah Leo Tolstoi dia menegaskan bahwa kegiatan seni aalah memunculkan dalam diri sendiri suatu perasaan yagn seseorang telah mengalaminya dan setelah memunculkan itu kemudian dengan perantaraan berbagai gerak, garis, warna, suara dan bentuk yang diungkapkan dalam kata-kata memindahkan perasaan itu sehingga orang-orang mengalami perasaan yang sama.

2.Teori Metafisik
Merupakan salah satu teori yang tertua, yakni berasal dari Plato yang karya-karya tulisannya untuk sebagian membahas estetik filsafat, konsepsi keindahan dari teori seni. Seniman besar adalah seseorang yang mampu dengan perenungannya itu menembus segi-segi praktis dari benda-benda di sekelilingnya dan sampai pada makna yang dalam, yakni memahami ide-ide dibaliknya.

Plato mengungkapkan suatu teori peniruan (imitation teori). Ini sesuai dengan metafisika Plato yang mendalilkan adanya dunia ide pada taraf yang tertinggi sebagai realita Ilahi. Pada taraf yang lebih rendah terdapat realita duniawi, ini yang merupakan cerminan semu dan mirip realita Ilahi. Dan karya seni yang dibuat manusia merupakan mimemis (tiruan) dari realita duniawi.

3.Teori Psikologis
Salah satunya ialah teori permainan yang dikembangkan oleh Freedrick Schiller (1757-1805) dan Herbert Spencer (1820-1903). Menurut Schiller, asal seni  adalah dorongan batin untuk bermain-main (play impulse) yang ada dalam diri seseorang. Seni merupakan semacam permainan menyeimbangkan segenap kemampuan mental manusia berhubungan dengan adanya kelebihan energi yang harus dikeluarkan. Dalam teori penandaan (signification theory) memandang seni sebagai lambang atau tanda dari perasaan manusia.


KESERASIAN

Keserasian adalah hubungan antara suatu unsur dengan unsur yang lain dan saling bekaitan diantara keduanya. Tidak hanya renungan saja yang mempunyai teori, tetapi keserasian juga mempunyai teori, antara lain:

1. Teori Objektif yaitu keindahan yang menciptakan estetika bersifat yang melekat dalam bentuk indah yang bersangkutan. Pendukung teori objektif yaitu Plato dan Hegel.

2.  Teori Subjektif yaitu bahwa ciri-ciri yang menciptakan keindahan suatu benda yang tidak ada, yang ada hanya perasaan diri seseorang yang mengamati suatu benda disekelilingnya.

3. Teori Perimbangan yaitu keindahan hanyalah kesan yang subjektif sifatnya dan keindahan sesungguhnya tercipta dan tidak ada keteraturan.


OPINI PENULIS

Kesimpulan yang dapat diambil adalah bahwa keindahan dapat diartikan sebagai sesuatu yang dapat dilihat dan dapat dirasakan. Namun sulit dijelaskan karena bersifat abstrak dan spekulatif. 

Lalu, bagaimana kita dapat mengetahui arti atau makna dari keindahan? Tidak ada hal yang pasti yang dapat kita lakukan untuk mengetahuinya. Untuk memahami arti dan pesona dari suatu keindahan kita harus mempelajarinya dan menyadarinya di dalam hati kita masing-masing.

Kita juga sepatutnya selalu bersyukur bahwa semua keindahan yang ada di muka bumi ini merupakan ciptaan dari Tuhan Yang Maha Esa.


Sumber referensi:

  
 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar